Thursday, November 13, 2014

Minyak zaitu juga data menjadi obat tradisional diabetes. Sebuah penelitian menunjukkan manfaat minyak zaitun bagi penderita diabetes ( diabetesi ). Kadar gula darah diabetesi yang mengonsumsi makanan yang mengandung minyak zaitun terkontrol dibanding mereka yang menjalani diet rendah lemak.

Minyak zaitun ini juga menurunkan kadar trigliserida darah. Kadar trigliserida darah pada diabetesi biasanya cenderung meninggi dan ini berkaitan dengan tingginya risiko penyakit serangan jantung.

Konsumsi rutin minyak zaitun juga mampu menjadi obat tradisional penyakit  asma dan rheumatoid arthritis. Asam lemak tidak jenuh tunggal dalam minyak zaitunlah yang digunakan tubuh untuk memproduksi substansi yang berfungsi sebagai antiperadangan. Dengan menurunkan peradangan, lemak-lemak ini akan mengurangi gejala artritis yang cukup berat dan mungkin juga mengurangi asma berat.

Peradangan yang sama pada terjadinya tulang keropos juga bisa dicegah dengan asupan minyak zaitun. Efek baik ini ada pada senyawa yang terdapat pada polifenol, yakni oleuropin and hidroksitirosol.

Komponen kecil dari minyak zaitun murni yang dinamai squalene, betasitosterol dan tirosol dapat menjelaskan mengapa diet mediteranian dapat mencegah penyakit kanker dan memelihara jantung serta pembuluh darah.

Temuan para ahli yang dipublikasikan dalam Jurnal Free Radical Biology and Medicine menjelaskan bahwa produksi radikal bebas yang berlebih dan peradangan akibat penggunaan asam lemak omega 6 (ditemukan dalam daging, jagung, minyak bunga matahari) oleh tubuh menyumbang kejadian penyakit kanker dan penyakit kardiovaskular.

Para ilmuwan menyelidiki efek squalene, beta-sitosterol dan tirosol pada sejumlah radikal bebas termasuk efek peradangan yang ditimbulkan oleh lemak omega 6 (metablit asam arachidonat). Hasilnya, senyawa dalam minyak zaitun ini mampu menghambat produksi radikal bebas dan melumpuhkannya.
 
Toggle Footer